Batam, Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau Teguh Subroto, S.H., M.H., membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengusung tema “Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Penegak Hukum Dalam Pemeriksaan Berbasis Psikologi Dengan Teknik Mindfulness”, yang diselenggarakan Ballroom Turi Beach Nongsa Resort Batam. Kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) ini menghadirkan 1 (satu) orang Narasumber yaitu Restriya Nadra Soraya, M.Psi., untuk memberikan materi kepada seluruh peserta yang hadir, Rabu (21/08/2024).
Pada kesempatan yang sama Kajati Kepri Teguh Subroto, S.H., M.H., dalam sambutannya mengatakan acara Forum Group Discussion dengan tema yang sangat relevan dan penting, yaitu “Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Penegak Hukum Dalam Pemeriksaan Berbasis Psikologi Dengan Teknik Mindfulness”.
Di era globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin pesat seperti sekarang ini, tuntutan terhadap Aparatur Penegak Hukum semakin kompleks. Tidak hanya dituntut untuk memahami peraturan Perundang-Undangan secara mendalam, tetapi juga harus mampu beradaptasi dengan perubahan dan tantangan zaman yang semakin dinamis. Sebagai Aparatur Penegak Hukum, kita dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari penanganan kasus-kasus kejahatan yang semakin beragam dan canggih, hingga pengelolaan informasi dan data yang semakin kompleks. Dalam menghadapi tantangan tersebut, kunci utama yang harus kita miliki adalah kapasitas dan kompetensi SDM yang mumpuni. Tanpa SDM yang berkualitas, upaya penegakan hukum yang kita lakukan tidak akan efektif dan efisien, serta berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan, baik di tingkat operasional maupun di tingkat strategis.
Peningkatan kapasitas SDM bukanlah sekadar menambah pengetahuan teknis semata. Lebih dari itu, hal ini mencakup peningkatan soft skills seperti kemampuan komunikasi, kepemimpinan, serta pengembangan etika dan integritas. Kita harus memahami bahwa penegakan hukum tidak hanya berkaitan dengan penegakan aturan secara rigid, tetapi juga harus mempertimbangkan aspek keadilan dan kemanusiaan. Oleh karena itu, Aparatur Penegak Hukum harus memiliki kepekaan sosial yang tinggi serta kemampuan untuk mengelola emosi dan tekanan dalam menjalankan tugasnya. Dalam konteks ini, pelatihan dan pendidikan berkelanjutan menjadi sangat penting. Aparatur Penegak Hukum harus senantiasa mengikuti perkembangan terbaru dalam berbagai bidang, baik itu hukum, teknologi informasi, maupun ilmu sosial lainnya. Pemerintah dan lembaga terkait harus memastikan adanya program-program pelatihan yang relevan dan berkualitas, yang dapat mengasah keterampilan dan pengetahuan aparatur penegak hukum. Selain itu, penting juga untuk mendorong kolaborasi antar lembaga penegak hukum serta dengan lembaga pendidikan dan penelitian, guna memperkaya wawasan dan pengalaman SDM kita.
Sebagai garda terdepan dalam penegakan hukum, kita tidak hanya dituntut untuk memahami hukum secara mendalam, tetapi juga dituntut untuk memiliki kemampuan dalam memahami aspek psikologis dari setiap kasus yang kita tangani. Di sinilah pentingnya meningkatkan kapasitas SDM kita, khususnya dalam pemeriksaan berbasis psikologi dengan teknik mindfulness. Mindfulness atau kesadaran penuh, adalah kemampuan untuk berada dalam kondisi sadar sepenuhnya akan pikiran, perasaan, dan keadaan disekitar kita, tanpa terbawa oleh penilaian atau reaksi yang emosional. Dalam konteks penegakan hukum, teknik mindfulness ini dapat membantu kita dalam mengelola stres, meningkatkan fokus, serta memperbaiki kualitas interaksi dengan pihak yang sedang kita periksa.
Saya percaya bahwa dengan meningkatkan kapasitas SDM kita melalui teknik mindfulness, kita dapat meningkatkan efektivitas pemeriksaan yang kita lakukan. Ini bukan hanya tentang menjalankan tugas dengan lebih baik, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa menjadi penegak hukum yang lebih humanis, yang memahami dan menghargai kondisi psikologis setiap individu yang kita hadapi. Saya berharap, melalui pelatihan ini, kita semua dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang teknik mindfulness, serta mampu menerapkannya dalam tugas sehari-hari. Ini adalah langkah penting dalam upaya kita untuk meningkatkan kualitas penegakan hukum di Negara kita.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Narasumber Restriya Nadra Soraya, M.Psi., dengan judul materi “Mindfulness: Manajemen Stres bagi Penegak Hukum”, yang dipandu oleh moderator Agustri Hartono, S.H., M.H., Koordinator Bidang Pidsus Kejati Kepri.
Pada point pentingnya Narasumber menyampaikan Mindfulness adalah praktik memusatkan perhatian pada saat ini, dengan sikap menerima dan non-judgmental, sehingga kita dapat melihat sesuatu dengan apa adanya. Menyadari apa yang terjadi dalam tubuh dan pikiran tanpa penilaian, fokus pada momen sekarang, bukan masa lalu atau masa depan, menerima pengalaman, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan, tanpa perlawanan, memperhatikan pikiran dan perasaan tanpa menghakimi mereka sebagai baik atau buruk.
Adapun manfaat Mindfulness meliputi Pengelolaan Stres seperti membantu mengurangi stres, kecemasan, dan depresi serta meningkatkan ketahanan dan kemampuan mengatasi tekanan. Meningkatkan konsenterasi seperti meningkatkan fokus dan kemampuan konsentrasi, memperkuat kemampuan berpikir jernih dalam situasi sulit. Keseimbangan Emosional seperti membantu mengatur emosi, terutama dalam situasi sulit serta meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional.
Mengelola emosi dalam situasi sulit dapat dihadapi dengan sadari jenis emosi yang muncul seperti marah, kecewa atau cemas dan terima kehadirannya. Lakukan napas dalam dan perlahan untuk menenangkan pikiran dan tubuh sebelum bereaksi. Amatilah emosi dengan sudut pandang yang lebih luas, tanpa terlihat secara berlebihan. Tentukan tindakan terbaik yang dapat dilakukan, alih-alih bereaksi secara impulsif.
Strategi Mindfulness untuk Mengelola Stres dapat dilakukan dengan metode Mindful Breathing yaitu latihan menggunakan napas dan dapat menjadi pertolongan pertama untuk mengambil jeda dari keadaan-keadaan yang memicu stres. Meidtasi yaitu teknik fokus ada pikiran dan perasaan saat ini membantu meningkatkan kesadaran dan mengurangi stres. Latihan Yoga menggabungkan gerakan, pernapasan, dan relaksasi untuk meningkatkan keseimbangan mental dan fisik.
Dalam meningkatkan fokus dan konsentrasi mulailah hari dengan bernapas dalam beberapa menit dan nikmati ketenangan sebelum memulai pekerjaan. Sering-seringlah berhenti sejenak dari pekerjaan untuk melakukan latihan pernapasan atau meditasi singkat. Minimalisir Distraksi dengan hindari gangguan seperti notifikasi dan suara-suara yang dapat memecah konsentrasi.
Mindfulness dapat diintegrasikan dalam rutinitas harian, seperti saat berkendara, makan, atau bekerja seperti bangun lebih awal, mulailah hari dengan meditasi singkat atau latihan pernapasan untuk meningkatkan fokus dan keseimbangan. Mindful Coffee Break, uangkan waktu untuk menikmati kopi atau teh dengan penuh kesadaran, nikmati aroma dan rasa dengan penuh perhatian. Penjadwalan Waktu Mindfulness, sisihkan waktu khusus setiap hari untuk berlatih mindfulness, seperti meditasi atau yoga. Mindful Bekerja, fokus pada tugas saat ini, hindari gangguan, dan tanggapi stres dengan tenang.
Beberapa tantangan dan hambatan dalam menerapkan Mindfulness seperti Kebiasaan Lama, Mengubah kebiasaan dan pola pikir yang sudah terbentuk dapat menjadi tantangan. Keterbatasan Waktu, pekerjaan yang padat sehingga terasa sulit untuk meluangkan waktu untuk praktik mindfulness. Kesabaran, manfaat mindfulness membutuhkan waktu dan latihan yang konsisten untuk terlihat. Resistensi Mental, pikiran yang sulit tenang dan focus saat praktik mindfulness.
Mindfulness bukan hanya sekadar praktik, tetapi juga cara berpikir dan bekerja yang dapat secara dramatis meningkatkan efektivitas dan kesejahteraan. Dengan menerapkan Mindfulness dalam kehidupan sehari-hari, individu dapat mengelola stres, meningkatkan konsentrasi, mengembangkan empati, dan membuat keputusan yang lebih bijak. Meskipun terdapat tantangan, investasi waktu dan usaha untuk mempraktikkan Mindfulness akan memberikan manfaat jangka panjang yang signifikan bagi diri sendiri dan bagi mereka yang mereka layani.